Koransidoarjo.id,- Banjir yang melanda Bali sejak Selasa (9/9) usai diguyur hujan seharian penuh berdampak besar pada moda transportasi darat, khususnya bus antarprovinsi dengan rute Terminal Purabaya -Denpasar, Bali.
Kondisi jalan yang terendam air membuat perjalanan yang biasanya hanya 12 jam, kini membengkak hingga 24 jam.Banyak, kru PO Angkasa Transjaya yang melayani trayek Purabaya–Denpasar, menuturkan perjalanan sempat lumpuh pada awal banjir. Meski saat ini jalur sudah mulai lancar, tetap saja masih ada kemacetan di beberapa titik.
“Alhamdulillah mulai kemarin sore jalan sudah agak lancar, tapi pagi harinya masih ada macet meski tidak separah awal banjir,” ucap Banyak selaku kru bus.
Selain itu, biaya operasional juga meningkat. Jalur memutar dengan medan naik turun membuat konsumsi bahan bakar lebih besar.
“Biasanya BBM habis sekitar Rp1,3 juta. Tapi karena muter, jadi tembus Rp1,5 sampai Rp1,6 juta. Jatah dari PO tetap Rp1,3 juta, jadi kami terpaksa pakai uang setoran dulu, tapi izin ke bos lebih dahulu,” jelasnya.
Hal serupa dialami Umar, kru PO Bali Perdana. Ia menyebut banjir bukan hanya menambah biaya perjalanan, tetapi juga menyebabkan penumpang berkurang drastis.
“Penumpang turun hampir separuh. Banyak yang memilih menunda perjalanan karena khawatir terjebak macet atau waktunya terlalu lama,” ungkap Umar.
Meski menghadapi kenaikan biaya dan penurunan jumlah penumpang, pihak perusahaan otobus tetap mempertahankan harga tiket. Untuk sekali perjalanan dari Terminal Purabaya menuju Denpasar, tarif masih di angka Rp280 ribu.
“Harapan kami banjir ini segera surut, supaya masyarakat bisa kembali beraktivitas normal dan transportasi antarprovinsi kembali lancar,” pungkas Umar.