Koransidoarjo.id,- Planet Saturnus seringkali disebut sebagai salah satu planet paling indah di tata surya kita. Dengan cincinnya yang mengagumkan dan atmosfer yang berwarna-warni, Saturnus memang merupakan pemandangan yang spektakuler.

Namun, di balik keindahannya, Saturnus juga memiliki sisi yang mematikan. Planet ini memiliki atmosfer yang sangat beracun dan tekanan yang sangat tinggi, sehingga membuatnya tidak dapat dihuni oleh manusia.

Selain itu, Saturnus juga memiliki badai yang sangat kuat dan berlangsung lama, yang dapat menghancurkan apa saja yang berada di jalannya. Badai ini disebabkan oleh perbedaan suhu yang sangat besar antara atmosfer atas dan bawah Saturnus.

Cincin Saturnus juga merupakan salah satu fitur yang paling menarik namun mematikan. Cincin ini terdiri dari es dan batu yang mengorbit di sekitar Saturnus, dan dapat mencapai lebar hingga 282.000 kilometer.

Dari laman Wikipedia, meskipun Saturnus memiliki sisi yang mematikan, namun planet ini juga merupakan salah satu target yang paling menarik bagi para ilmuwan dan astronom.

Dengan menggunakan teknologi yang canggih, para ilmuwan dapat mempelajari Saturnus dan mengungkap rahasia-rahasia yang tersembunyi di balik keindahannya.Dalam beberapa tahun terakhir, NASA telah mengirimkan beberapa misi ke Saturnus, termasuk misi Cassini yang berlangsung dari tahun 2004 hingga 2017.

Misi ini telah memberikan kita banyak informasi tentang Saturnus dan cincinnya, serta telah membantu kita memahami lebih baik tentang planet yang indah namun mematikan ini.

Menurut Dr. Linda Spilker, ilmuwan NASA yang telah mempelajari Saturnus selama lebih dari 30 tahun, “Saturnus adalah planet yang sangat menarik dan kompleks. Dengan cincinnya yang indah dan atmosfer yang berwarna-warni, Saturnus memang merupakan pemandangan yang spektakuler. Namun, di balik keindahannya, Saturnus juga memiliki sisi yang mematikan yang membuatnya tidak dapat dihuni oleh manusia”.

Dilansir dari The New York Times, dalam judul “Saturn With No Rings? It Could Happen, and Sooner Than Astronomers Expected” yang dimuat pada 17 Desember 2018. Cincin es Saturnus merupakan salah satu fitur paling ikonik di tata surya.

Namun, cincin-cincin tersebut menghujani planet ini dengan begitu banyak air sehingga dalam 300 juta tahun, mereka bisa saja menghilang, membuat Saturnus benar-benar tanpa cincin.

“Apa yang kita lihat adalah sesuatu yang berkekuatan sekitar satu setengah ton per detik,” kata James O’Donoghue dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, di Greenbelt, Md.,

“Cincin Saturnus tidak akan ada selamanya,” katanya. “Dan suatu hari nanti, cincin itu akan menghilang”,ungkap James.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *