Koransidoarjo.id,- Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong-Sidoarjo telah menerima lebih dari 310 potongan tulang dan tubuh korban mutilasi yang ditemukan di Kawasan Pacet-Mojokerto, Jawa Timur.
Karumkit RS Bhayangkara Porong, Kompol dr. Zaid, M. Tr. K. K, menjelaskan bahwa potongan tubuh korban diterima secara bertahap. Setiap bagian yang masuk langsung dilakukan otopsi untuk memastikan kondisi dan identitas korban.
“Terbaru, kami menerima potongan tulang belakang. Semua potongan tubuh yang diterima akan kami periksa forensik, termasuk nantinya dilakukan pemeriksaan DNA,” terang dr. Zaid, pada Senin(08/09).
Untuk sementara, jumlah potongan tubuh mencapai 310 bagian. Angka ini tidak hanya berupa tulang dan anggota tubuh besar, tetapi juga termasuk jaringan otot dan lemak yang ditemukan terpisah dari bagian utama tubuh korban.

Tim forensik memastikan proses identifikasi tidak bisa dilakukan terburu-buru. Pemeriksaan DNA diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu bulan sebelum hasilnya dapat disampaikan kepada publik maupun keluarga korban.
Sejauh ini, potongan tubuh yang sudah diterima di antaranya adalah tulang belakang, pergelangan tangan kanan, pergelangan kaki kiri, dan bagian tulang belakang. Namun, beberapa bagian penting seperti tangan kiri dan kaki kanan masih belum ditemukan.
Dr. Zaid menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap potongan yang masuk. “Jika ada temuan tambahan, kami akan melanjutkan otopsi dan uji DNA. Nantinya, hasil lengkap akan kami sampaikan resmi bersama pihak keluarga,” jelasnya.
Peran RS Bhayangkara Porong sangat penting dalam kasus ini. Temuan forensik diharapkan menjadi bukti ilmiah yang memperkuat penyelidikan polisi dalam mengungkap motif maupun kronologi aksi kekejaman pelaku.
Hasil otopsi sementara menunjukkan bahwa korban dimutilasi dengan menggunakan senjata tajam dan benda tumpul. “Korban dimutilasi dengan menggunakan senjata tajam dan benda tumpul,” tambah Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Kompol Dr. Zaid.
Masyarakat berharap, hasil kerja tim forensik dan kepolisian bisa segera membuka tabir kasus mutilasi sadis ini. Kejelasan kasus tidak hanya penting bagi keluarga korban, tetapi juga untuk menjawab rasa penasaran publik atas tragedi mengerikan yang mengguncang Pacet.